Texts

BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.

Selasa, 23 Juni 2009

350 Peserta Ikut Seminar Pendidikan KAMMI


Hari ini, di Hotel Mesra Internasional

ANTUSIAS peserta untuk mengikuti Seminar Nasional Pendidikan Media ternyata cukup besar, peminatnya pun tidak hanya orangtua dan guru namun juga mahasiswa. Padahal, awalnya sasaran seminar garapan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah ini hanya untuk orangtua dan guru.

"Kita tidak menyangka bahwa peminatnya cukup besar, target kita hanya 200 peserta. Tapi Alhamdulillah, banyak yang ingin mengikuti seminar ini," ungkap Halimah, salah satu panitia. Seminar ini akan dilaksanakan Kamis (10/6), hari ini di Hotel Mesra Internasional mulai pukul 08.00 Wita hingga 12.00 Wita.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat orangtua harus lebih waspada. Teknologi yang digunakan secara benar, tentu saja akan bermanfaat. Namun, teknologi yang disalah gunakan tentu akan berbahaya. Inilah yang harus disadari orangtua dan guru, untuk mendidik putra putrinya.

KAMMI Daerah akan mengadakan Seminar Nasional Pendidikan Media untuk orangtua dan guru. Sebagai kontribusi untuk menjadi alternatif informasi tentang pemilihan media yang aman bagi perkembangan belajar anak.

"Kita akan menghadirkan tiga Pembicara. Yaitu Nina M Armando Msi dari Yayasan Pendidikan Media Anak Kritis Media Anak, juga merupakan dosen Universitas Indonesia, juga ada Sri Lestari CN S Psi, Psikolog Anak dan Drs Nanang Rijono MPd praktisi pendidikan Kaltim," ungkap Halimah.

Sementara itu, Halimah mengatakan bahwa orangtua dan pendidik (guru) memiliki peranan penting untuk menyaring pengaruh media pada anak-anak. "Diperlukan pengetahuan dan informasi cara memilah media yang sesuai dan cocok dengan tumbuh kembang anak," tambahnya. (ici)

Kamis, 04 Juni 2009


Siaran Pers KAMMI KALTIM yg dimuat diTribun KAltim
Jalan Bontang-Sangata Masih Rusak
Selasa, 2 Juni 2009 | 21:26 WITA
SAMARINDA, - Kendati telah dikeluhkan beberapa kali, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) kembali mempertanyakan kondisi jalan Bontang-Sangatta yang diklaim Pemprov Kaltim sudah baik. Menurut Johandri, Ketua Umum KAMMI Kaltim, kondisi jalan Bontang-Sangatta masih jauh dari kata baik.

"Kami telah meminta komisariat KAMMI di Kutim untuk mengecek ke lapangan dan ternyata saat dicek masih parah. Kalau dicoba naik bis Samarinda-Sangatta maka tidak ada perbedaan yang dirasakan," kata Johandri, Selasa (2/6).

Waktu yang dibutuhkan untuk menempuh perjalanan Bontang-Sangatta, kata Johandri bukanlah selama satu jam, karena tetap membutuhkan waktu tempuh sekitar 2,5 hingga 3 jam. "Kami juga mengambil foto di ruas jalan Bontang-Sangatta 25 Mei lalu dan kondisinya bisa dilihat di foto tersebut. Lobang-lobang masih terlihat jelas dan mengganggu pengguna jalan," paparnya.

Johandri mengungkapkan Pemprov Kaltim mungkin telah beritikad baik untuk memperbaiki jalan tersebut, terbukti dari gundukan tanah yang terlihat di pinggir jalan. Namun KAMMI berharap perbaikan jalan tersebut tidak menggunakan aspal tipis yang tidak akan bertahan lama, bila kendaraan bermuatan berat kembali melalui jalan tersebut.



"Sebisa mungkin janganlah menggunakan aspal tipis karena jalan Bontang-Sangatta sering dilalui kendaraan berangkutan berat," ujarnya. Untuk jalan Bontang-Sangatta, KAMMI mengusulkan agar sebaiknya menggunakan konstruksi beton, sehingga lebih kuat digunakan kendaraan angkutan berat daripada menggunakan aspal.

Dalam rilisnya, KAMMI juga mendesak agar Gubernur Kaltim menyudahi melempar gagasan program yang bersifat megaproyek untuk infrastruktur yang bukan prioritas rakyat saat ini dan berdampak langsung pada rakyat seperti halnya freeway.

"Justru infrastruktur yang ada sekarang harus diperbaiki, seperti infrastruktur jalan antar kota, infrastruktur pertanian seperti irigasi, jalan-jalan desa dan kecamatan, pasar-pasar tradisional dan bantuan usaha tani dan industri kecil perlu diutamakan dari awal," paparnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas PU dan Kimpraswil Kaltim Husinsyah menyebutkan, berdasarkan identifikasi per Desember 2008, total kondisi jalan rusak yang menjadi kewenangan Nasional dan Provinsi baik kategori ringan maupun berat, hanya tertinggal sekitar 222 kilometer saja, yakni Nasional 94,29 kilometer dan Provinsi 128,40 kilometer. Selebihnya kondisinya sudah baik atau beraspal dan masuk dalam kategori sedang atau dapat dilintasi.

"Itupun masih identifikasi kita per Desember 2008, belum masuk dalam perhitungan sekarang. Contohnya saja jalan Bontang-Sangatta, sekarang sudah baik. Kami mencoba test drive per April kemarin, kondisinya sudah normal yakni bisa mencapai 1 jam ditempuh dengan kecepatan kendaraan di atas 80 km," kata Husinsyah belum lama ini. (may/aid)