Texts

BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.

Rabu, 02 September 2009

Aksi Demo Warnai Pelantikan DPRD Kaltim

SAMARINDA. Rapat Paripurna Istimewa pelantikan Anggota DPRD Kaltim periode 2009-2014 kemarin diwarnai aksi demo mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (Gempur). Gerakan ini dimotori KAMMI Kaltim, HMI Samarinda dan KM Unmul. Meski demo di luar area gedung paripurna dewan namun aksi itu cukup menyedot perhatian para undangan, warga sekitar dan para pengguna jalan Koordinator aksi lapangan Miftah, mengatakan, aksi tersebut di gelar dalam rangka kembali mengingatkan kepada anggota yang terpilih atas janji-janjinya saat kampanye.
Kami ingin kembali mengingatkan kepada anggota dewan terhadap apa yang mereka janjikan sewaktu belum menjabat. Selain itu sekaligus menghimbau guna meneguhkan prinsip-prinsip moral dari tugas kedewanaan yang tidak lain adalah menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh rakyat Kaltim," ujarnya.
Dalam orasinya Miftah menjelaskan apa yang menjadi tuntutan dari aksinya yaitu seperti dalam selebarannya menyebutkan bahwa telah terjadi fakta di lapangan terhadap anggota dewan terdahulu yang dinilai telah melakukan pelanggaran terhadap sumpah jabatan.
Mereka menduga belum ada bentuk karya anggota dewan tetapi lebih banyak melakukan tindakan kurang terpuji.
Miftah menambahkan ada enam item yang merupakan imbauan moral kepada anggota dewan yang baru untuk tidak korupsi, efesiensi anggaran, tidak main proyek dan menerbitkan perda yang lebih pro rakyat serta meminta keterlibatan masyarakat Kaltim dalam setiap pengambilan kebijakan terkait pembangunan daerah.
Aksi demo yang dimulai pukul 10.00 dan berakhir 10.20 Wita tersebut sempat berjalan tegang. Pasalnya para pendemo ingin memaksa minta waktu, sementara aparat kepolisian menolak keinginan tersebut. (Sapos)