KESATUAN Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kaltim melakukan aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (22/5). Mereka menilai Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak belum bisa merealisasikan program-program pembangunan di Kaltim dalam 155 hari kepemimpinannya.
"Pak Awang (Awang Faroek Ishak) terlalu banyak memberikan wacana tapi tidak satupun memberikan perubahan yang signifikan terhadap pembangunan di Kaltim," kata Subah Riyanto, korlap aksi tersebut. Dikemukakan, Awang berkali-kali gembar-gembor bakal mengatasi masalah banjir di Samarinda namun hingga sekarang banjir masih tetap melanda.
Belum lagi, lanjutnya, akses infrastruktur Kaltim yang rusak termasuk Jalan Raya Bontang- Sangata. "Pak Awang juga berjanji akan memperbaiki Jalang Bontang-Sangata yang rusak, tapi sampai kini akses jalan tersebut masih rusak," protes seorang pengunjuk rasa.
Sayangnya, para demonstran ini tidak dapat menjumpai gubernur atau perwakilan dari pemprov. Seorang petugas Satpol PP memberitahukan beberapa pejabat pemprov sedang menerima tamu penting. Mahasiswa mengingatkan agar pemprov tidak membuat program- program jangka panjang yang belum pasti terealisasi.
"Pemprov mesti merencanakan program-program berbasis kesejahteraan masyarakat, seperti perbaikan jalan, sarana pendidikan dan kesehatan. Jangan berpikir membangun Kaltim Airlines, BSB (Bandara Samarinda Baru) saja belum rampung," kata Subah.
Para demonstran memberikan jeda waktu selama 100 hari lagi bagi pemerintahan Awang. "Kita lihat nanti 100 hari ke depan. Apakah progress pembangunan yang kami tuntut hari ini betul- betul dikerjakan tuntas. Kalau nggak, kami bakal turun aksi lagi dengan melibatkan elemen masyarakat yang lebih banyak," tegas Subah. (sumber : Tribun Kaltim)
Sayangnya, para demonstran ini tidak dapat menjumpai gubernur atau perwakilan dari pemprov. Seorang petugas Satpol PP memberitahukan beberapa pejabat pemprov sedang menerima tamu penting. Mahasiswa mengingatkan agar pemprov tidak membuat program- program jangka panjang yang belum pasti terealisasi.
"Pemprov mesti merencanakan program-program berbasis kesejahteraan masyarakat, seperti perbaikan jalan, sarana pendidikan dan kesehatan. Jangan berpikir membangun Kaltim Airlines, BSB (Bandara Samarinda Baru) saja belum rampung," kata Subah.
Para demonstran memberikan jeda waktu selama 100 hari lagi bagi pemerintahan Awang. "Kita lihat nanti 100 hari ke depan. Apakah progress pembangunan yang kami tuntut hari ini betul- betul dikerjakan tuntas. Kalau nggak, kami bakal turun aksi lagi dengan melibatkan elemen masyarakat yang lebih banyak," tegas Subah. (sumber : Tribun Kaltim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan bertanggung jawab