Texts

BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.

Minggu, 05 April 2009

Serukan Anti-Golput Lewat Grafiti



Kammi Kaltim Gelar Lomba “Melukis Demokrasi”

SAMARINDA. Hingga kini, golongan pemilih pemula dan anak muda disinyalir masih menjadi salah satu unsur terbesar yang mengkomposisi kelompok golput (golongan putih). Pasalnya, banyak dari mereka yang menganggap bahwa pelaksanaan pemilu itu tidak terlalu berguna, bahkan tidak sedikit yang lebih memilih untuk berlibur saat pemilu daripada menyampaikan hak pilihnya di bilik pemilu.
Untuk ini, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi) Kaltim menggelar lomba grafiti dengan tema “Melukis Demokrasi”.
Dimana lomba yang diikuti oleh 23 tim Bomber (sebutan untuk pelukis grafiti) yang berasal dari kalangan pelajar SMA, mahasiswa dan kalangan umum bersaing untuk menyampaikan pesan antigolput di pinggir Jl Kesuma Bangsa, depan GOR Segiri.
Dengan menggunakan media papan plywood yang disediakan panitia dan bahan pewarna yang mereka bawa sendiri berupa cat semprot, cat air dan sebagainya, mereka berusaha untuk menampilkan kreatifitas terbaik mereka.
“Saat pembukaan, kita terlebih dahulu mengadakan deklarasi ‘Pelajar dan Pemuda Peduli Pemilu Bersih dan Anti-Golput’ yang melibatkan seluruh tim. Ditandai dengan pelepasan balon dengan jargon antigolput. Ini berlangsung pukul 09.30 Wita,” ungkap Syamsumarlin, Koordinator Panitia.
Tidak hanya sekadar unjuk seni, lomba grafiti yang juga bertujuan untuk menjadi pembelajaran politik bagi masyarakat, sekaligus juga menjadi upaya pencerdasan politik kepada pemilih pemula atau pelajar SMA yang sudah memiliki hak pilih.
“Selain itu, peserta juga memperebutkan hadiah dengan total Rp6,5 juta. Nantinya, pemenang akan diumumkan pada Rabu (8/4) di media,” tambahnya.
Untuk penilaian sendiri, panitia melibatkan tiga orang juri yang berasal dari panitia, Bomber senior Samarinda serta dari pihak sponsor. Dimana mereka menilai karya dengan empat kriteria berupa orisinalitas ide, kesesuaian tema, nilai artistik dan pesan yang disampaikan dalam grafiti tersebut.
Sementara itu, sejak perlombaan dimulai sekitar pukul 10.00 Wita, aksi para Bomber sontak menarik perhatian pengguna jalan. Hal ini disebabkan oleh beranekaragamnya gambar yang mereka sajikan dan uniknya teknik yang mereka pakai. Ada yang menggunakan cat semprot langsung (Nude Spray) ataupun yang menggunakan stensil, dimana cat yang disemprotkan memiliki pola tertentu dengan memanfaatkan “cetakan” dari kertas.
“Besar harapan kami, pelaksanaan lomba ini mampu menjadi penyampai pesan yang efektif kepada masyarakat mengenai pentingnya partisipasi politik dalam pemilu yang akan berlangsung 9 April mendatang,” tukas Marlin mengakhiri. (lee)


1 komentar:

  1. kemaren perasaan komunitas sepeda low rider hadir disana juga meramaikan acara contest grafity. kok gak ada disinggung sedikit pun juga ya ?.
    Ya mudah-mudahan saja walaupun tidak ditulis di atas tapi kami kemaren sudah mencoba untuk mensosialisasikan penggunaan kendaraan ramah lingkungan yaitu pemakaian sepeda low rider untuk semua masyarakat yang pengen hidup sehat dan juga sepeda ini bisa untuk tampil beda alias gaya karena keunikannya. kita anak-anak low rider ngelirik kalian para mahasiswa dan anak2 anak bombers. kami berharap ada yang peduli dengan gerakan kami. kami berharap ada yang memakai sepeda ke kampus (bike to campus). karena apa kami melihat mahasiswa bisa sebagai agen pelopor perubahan.dengan memakai sepeda kita juga bisa irit bbm. samarinda tidak akan krisis energi kalo kita pake sepeda. dan kami akan memilih caleg-caleg yang gemar memakai sepeda kemanapun pergi. bukan karena gak bisa beli kendaraan bermesin. tapi karena sadar akan lingkungan yang semakin hancur. hidup sepeda, pakai kendaraan bermesin kalo emang perlu menggunakannya (tidak selalu memakainya).Masak cuma beli barang kebutuhan ke warung yang jaraknya tidak sampai 1 kilo pake motor ?. sepeda penting buat kita apalagi untuk para caleg untuk kesehatan supaya kuat memimpin negeri ini yang sudah carut marut.

    BalasHapus

Silahkan Berkomentar dengan bertanggung jawab