gambar salah satu freeway yang ada di Jakarta
Samarinda. Pembangunan jalan bebas hambatan (freeway) yang digagas Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faruk Ishaq (AFI) cukup mendapat perhatian dari masyarakat kaltim, khususnya kalangan mahasiswa. kemarin,jumat (8/1) pukul 14.15 sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam kesatuan aksi mahasiswa muslim indonesia kalimantan timur (KAMMI KALTIM) melakukan aksi diperempatan lembuswana dalam memontum refleksi setahun kepemimpinan AFI. mereka menilai setahun kepemimpinan AFI belum menampakan perubahan yang berarti. bahkan, janji-janji politik sewaktu kampanye belum ada yang mampu direalisasikan. menurut mereka, saat ini masyarakat belum membutuhkan freeway. yang dibutuhkan adalah perbaikan akses jalan-jalan yang masih rusak parah. "ini terkesan bahwa AFI belum mampu melihat kebutuhan dasar masyarakat kaltim. ditengah kemelaratan masyarakat kaltim, seharusnya AFI mampu melihat kebutuhan dasar masyarakat, bukan mementingkan proyek yang nilainya miliaran bahkan triliunan yang menyedot habis APBD dan menguntungkan bos-bos besar". kata mukhlis dalam orasinya.
dalam aksi tersebut, para demonstari menggunakan topeng bergambar AFI. selain itu, mereka juga membentangkan tulisan "APBD Haram untuk Jalan Tol" yang mereka kalungkan di leher.
saat ditemui dilapangan, Syamsumarlin selaku Humas KAMMI KALTIM menjelaskan aksi yang dilakukan merupakan aksi refleksi setahun kepemimpinan AFI. "kami tegaskah bahwa dari awal kami selalu konsisten menolak freeway sampai detik ini. aksi ini bukan yang pertama, sejak wacana itu digaungkan setahun yang lalu, kami sudah menolak dan melakukan beberapa kali aksi didepan kantor gubernur". jelas mantan Ketua BEM Fkip Unmul periode 2008-2009 ini. "jika freeway tetap dilanjutkan, maka akan menyedot APBD yang semestinya digunakan untuk kesejahteraan rakyat".lanjutnya.
pembangunan freeway sendiri telah dimulai selasa (24/11/2009) di kilometer 13 balikpapan-samarinda. pembangunan ini akan dilakukan tiga tahap yaitu tahap pertama Kilometer 13 Balikpapan-Samboja sepanjang 25,4 kilometer, Samboja-Bentuas dengan jarak 45,6 kilometer serta Bentuas-Jembatan Mahkota di Samarinda sepanjang 16,9 kilometer. Setelah selesai,megaproyek akan diteruskan dari Samarinda menuju Bontang. proyek ini akan menghabiskan total Rp 8,2 triliun.(syamsumarlin)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar dengan bertanggung jawab