Texts

BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.BLOG INI SEDANG DALAM PROSES UPDATING.MOHON MAAF JIKA MASIH BANYAK FILE-FILE LAMA.TERIMAKASIH ATAS PENGERTIAANYA.

Minggu, 27 Februari 2011

PERAN KAMMI DALAM MENHADAPI GERAKAN KONSPIRASI INTERNASIONAL DI INDONESIA (Part 1)


oleh Rusna Dwi Hartati KAMMI Daerah Kaltim

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
(Q.S. Al Baqoroh : 120 )
Sudah merupakan sunnatullah akan adanya kaum penentang dalam setiap hadirnya kebenaran agama di dunia ini. Sejarah mengjarkan sejak masa Adam as hingga Isa as, selalu ada masa penentang yang akan menghalangi tegaknya kalimatullah di muka bumi ini. Termasuk yang sedang dialami umat Rosulullah Muhammad Saw saat ini. Akan terus ada segolongan orang yang menginginkan kerusakan di muka bumi ini. Segolongan orang yang begitu gigih menentang kekuatan Allah SWT atas jagad raya ini. Yaitu orang – orang yang telah terbutakan mata hatinya sehingga memilih untuk menjadi pelayan syaithon dan sekutunya dalam menjalankan rencana penghancuran terhadap kaum mukmin. Begitu banyak yang tidak terbuka mata hatinya sehingga tidak mengindahkan peringatan Allah SWT dalam Q.S. Al Baqoroh : 208 dengan terjemahan sebagai berikut : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaithon. Sesungguhnya syaithon itu musuh yang nyata bagimu.”
Upaya yang dilakukan para pelayan syaithon kini telah membuahkan progress yang cukup membahagiakan mereka. Tampak jelas produk dari proyek mereka ini dalam kehidupan umat saat ini. Kehidupan masyarakat dunia digiring untuk berkiblat pada tradisi hidup mereka yang sudah sangat jauh dari nilai – nilai Islam. Cara berfikir umat pun sedikit demi sedikit terbawa dengan pemikiran kaum western tersebut. Mereka mulai bertanya-tanya tentang kebenaran agama yang mereka anut, kemudian muncul keraguan di dalamnya, hingga akhirnya mereka mulai menjauh bahkan secara sadar ataupun tidak membantu dalam proses penghancuran Islam itu sendiri.
Negara kita, Indonesia tercinta dengan segala potensinya baik pada SDA maupun SDM merupakan sebuah ancaman bagi musuh – musuh Islam dalam mencapai tujuan utamanya untuk dapat membentuk dunia baru dibawah kendali mereka dalam berbagai aspek hidup. Karenanya, hingga hari ini negeri tercinta ini senantiasa mendapat pengawalan ketat dari para hizb asy syaithon agar tidak dapat sadar kemudian bangkit dari jerat tipu daya mereka. Karena, ketika kebangkitan itu lahir di negeri ini, niscaya ia akan memiliki imbas yang sangat besar bagi perbaikan umat di dunia ini, dan itu bermakna kiamat bagi mereka.
Diperlukan hadirnya para pembaharu yang mampu menyadarkan umat Islam Indonesia akan jerat kuat yang sedang kita alami saat ini, sehingga dapat segera menyusun langkah – langkah kebangkitan yang amat dinantikan para mukminin saat ini.


LANDASAN TEORI
A.Mengenal Orientalisme
Orientalisme adalah suatu gerakan yang timbul di zaman modern, pada bentuk lahirnya bersifat ilmiyah, yang meneliti dan memperdalam masalah ketimuran. Tetapi di balik penelitian masalah ketimuran itu mereka berusaha memalingkan masyarakat Timur dari Kebudayaan Timurnya, berpindah mengikuti keinginan aliran Kebudayaan Barat yang sesat dan menyesatkan.
Asal kata “Orientalisme” bahasa Arabnya al istisyraaq, mashdar fiil: Istasyraqa. Artinya, “mengarah ke Timur dan memakai pakaian masyarakatnya.” Para Orientalis (al Mustasyriqun) mendalami bahasa-bahasa Timur sebagai langkah untuk mengarah ke sana. Masing-masingnya mempelajari satu bahasa atau bermacam-macam bahasa Timur, seperti bahasa Arab, bahasa Parsi, bahasa Ibrani, bahasa Urdu, Suryani, Indonesia, Melayu, Cina dan lain-lain. Sesudah itu mereka mempelajari bermacam-macam ilmu pengetahuan, kesenian, adab/sastra, kepercayaan masyarakat yang mempunyai bahasa tersebut di atas dan lain-lainnya. Bahasa Arablah yang menjadi sasaran utama dari tujuan para Orientalis ini. Memang para Orientalis sudah banyak yang mempelajari bahasa Arab, dan menjadi spesialis dalam ilmu bahasa, seperti ahli Nahwu, ahli Sharaf, ahli Sastra (Adab) dan ahli Balaghah.

B. Islam sebagai Objek Orientalisme
Orientalis, adalah kumpulan Sarjana-sarjana Barat, Yahudi, Kristen, Atheis dan lain-lain, yang mendalami bahasa-bahasa Timur (bahasa Arab, Persi, Ibrani, Suryani dan lain-lain), temtama mempelajari bahasa Arab secara mendalam. Studi ini mereka gunakan untuk memasukkan ide-ide dan faham-faham yang bathil ke dalam ajaran Islam, agar aqidah, ajaran dan da’wah Islam merosot, berkurang pengaruhnya terhadap masyarakat, tak berbekas dalam kehidupan, tidak mampu mengangkat derajat kemanusiaan, tidak berperan lagi untuk melepaskan manusia dari perhambaan pada makhluk, dan tujuan Islam tak kunjung tercapai dalam mengeluarkan manusia dari kegelapan-kegelapan (Zhulumaat: kufur, syirik, fasik, lemah, bodoh, tertindas, miskin, dijajah, dianiaya, dan dalam keadaan terbelakang dalam segala bidang) menuju An Nur (kebalikan dari Zhulumaat, yaitu bertauhid, iman, kuat, pintar, cerdas, adil, aman, makmur, maju dan lain sebagainya).
Seperti kita ketahui, bahwa segala tipu daya dan kebatilan yang mereka resapkan sedikit demi sedikit telah masuk ke dalam kebudayaan Islam dan berakibat mengurangi peranan Islam dalam penyiaran ilmu pengetahuan yang telah membawa Eropa dari zaman pertengahan (masa kebodohan dan kegelapan) ke masa kejayaan masa modern (yang sekarang telah menjadi kebanggaan para Sarjana Barat).
Pihak Orientalisme berusaha keras menyerang Islam, dan menggerogoti da’wahnya, sebab mereka tidak mampu melepaskan diri dari pengaruh nafsu hendak memusuhi Islam yang mereka warisi. Usaha mereka itu tidak saja secara sembunyi-sembunyi dan menaburkan benih-benih keragu-raguan terhadap sumber Islam, memasukkan kebatilan-kebatilan ke dalam ajaran syari’at, menggiring ummat Islam ke dalam aliran fikiran yang sesat, dan menyerang bahasa Arab (bahasa al Qur’an), tapi juga terang-terangan membantu propaganda gerakan yang berselubung di bawah nama Islam yang menyesatkan.
Juga para Orientalis memonopoli semua mass media, yang digunakan untuk membinasakan dan menjauhkan ummat Islam dari agamanya, bahkan merusakkan putera-puteri Muslim yang belajar di sekolah-sekolah dan di negeri mereka.
Permusuhan yang dilakukan oleh kaum orientalis layaknya permusuhan yang dilakukan oleh kaum Quraisy pada masa da’wah Rosulullah Saw. Hanya saja Kaum Qiraisy berujung pada keislaman mereka sedangkan kaum orientalis masih teguh atas pendiriannya untuk menhacurkan Islam. Kaum orientalis melancarkan misinya tersebut melalui hembusan al waham (pendangkalan faham), dengan cara memutarbalikkan fakta, membuat hadits – hadits palsu, ataupun dengan pengkotak – kotakkan umat.

Bersambung ke PART 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar dengan bertanggung jawab